PDPM Kota Madiun

Saran dan kritik sangat kami tunggu supaya kami bisa tampil lebih baik lagi.
FASTABIQUL KHAIRAT
mp3 agama islam free gratis Quran Explorer - Interactive Audio Recitations & Translations

28 April 2008

Sejarah Muhammadiyah di Madiun

SEJARAH MUHAMMADIYAH
DI MADIUN
Muhammadiyah di Madiun dipelopori oleh aktivis Hizbul Wathan yang sering menghadiri acara-acara di Yogyakarta. Karena seringnya mereka bersentuhan dengan budaya dan tradisi Muhammadiyah, maka mereka terobsesi untuk mengusahakan berdirinya Muhammadiyah di Madiun. Mereke berfikir keras, bagaimana agar Muhammadiyah dapat hidup dan berkembang di Madiun. Maka pada tahun 1927 didirikanlah kepengurusan Muhammadiyah di Madiun. Hanya saja pada saat berdirinya Muhammadiyah di Madiun bukanlah sebagai Pimpinan Daerah seperti saat ini akan tetapi masih sebagai Pimpinan Cabang. Hal ini disebabkan sempitnya wilayah penyebaran Muhammadiyah dan sedikitnya anggota yang diperoleh saat itu.

Pola penyebaran Muhammadiyah di Madiun pada awalnya dimulai dengan membentuk konsul-konsul. Jadi pengurus yang telah terbentuk di tingkat daerah itu mengutus konsul-konsul ke tiap kecamatan atau wilayah lainnya untuk menginformasikan kesiapan pembentukan kepengurusan Muhammadiyah di wilayah tersebut. Jika sudah siap maka dikumpulkan semua unsur-unsur Muhammadiyah dan siapa saja yang simpati kepada Muhammadiyah untuk selanjutnya dapat dibentuk kepengurusan Muhammadiyah di daerah tersebut secara formal, sesuai dengan tingkatan masing-masing daerah.


Sampai saat ini, di wilayah PDM Madiun telah tercatat 3 cabang di kotamadya, meskipun ranting-ranting di kotamadya tersebut belum optimal. Sedangkan diwilayah Kabupaten Madiun tercatat 11 cabang dari 19 kecamatan yang ada. Dan untuk kecamatan-kecamatan lainnya sedang diusahakan pembentukannya.


Organisasi otonom di PDM Madiun berkembang beberapa tahun setelah berdirinya Muhammadiyah. Yang paling awal adalah Aisyiah, IRM dan Pemuda Muhammadiyah. Sedangkan IMM, meskipun sudah berdiri kepengurusannya, tetapi belum cukup optimal. Meskipun di daerah ini telah berdiri Sekolah Tunggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah. Penyebabnya adalah tidak semua mahasiswa STISIP Muhammadiyah adalah kader Muhammadiyah yang sesungguhnya, sehingga pengembangan IMM masih sangat terbatas.


Sedangkan amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah di wilayah PDM Madiun adalah: SD 1 unit, MI 3 unit,SLTP 3 unit, MTs 1 unit, SMK (STM) 1 unit dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (STISIP)
Karena kultur masyarakat Madiun yang masih tradisional, maka mengembangkan Muhammadiyah di daerah ini cukup sulit. Apa lagi tidak sedikit warga Muhammadiyah yang enggan menyekolahkan anak-anaknya di lembaga-lembaga milik Muhammadiyah sendiri, sehingga kadang-kadang menjadi faktor penghambat tersendiri bagi perkembangan muhammadiyah di daerah tersebut.

(Disadur dari : pwmjatim.org/pdm/kabmadiun.html)

Tidak ada komentar:

Album